Gelar Dialog Interaktif Part II, HMJ Kesehatan Bahas Stunting 

    Gelar Dialog Interaktif Part II, HMJ Kesehatan Bahas Stunting 

    MAKASSAR - Sebulan yang lalu Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan telah mengadakan Dialog Interaktif dengan tema “Langkah Preventif covid-19 varian Omicron”. 

    Kini HMJ Kesehatan Masyarakat kembali menggelar Dialog Interaktif Part II yang diadakan pada Sabtu, (4/6/2022) di LT UIN Alaluddin Makassar dengan tema yang berbeda. 

    Departemen Penalaran dan Keilmuan melaksanakan program kerjanya yakni PHTI (Public Health Talkshow Imiah), kegiatan ini dibungkus dalam bentuk Dialog Interaktif mengangkat tema 'Antisipasi Generasi Stunting Menuju Indonesia Emas'. 

    Kegiatan tersebut menghadirkan 3 panelis yaitu :

    Hj. Rismawati Kadir Nyampa, ST selaku Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus Ketua TP PKK Palangga yang pernah menerima penghargaan oleh LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) sebagai rekor muri Gerakan tanam 10.000 pohon Kelor di Gowa sebagai upaya pencegahan Stunting.Sofyan Daud, S.Sos., MM, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa.Samsul Alam, SKM., M.Kes, selaku Akademisi/Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar. 

    Pemandu acara Rindi Dwi Cantika, tercatat sebagai Anggota Departemen Penalaran dan Keilmuan. 

    Ketua SEMA UIN Alauddin Makassar, Anisa Lusiana mengapresiasi acara tersebut, dalam sambutannya dia mengatakan, acara yang diadakan oleh HMJ Kesehatan Masyarakat ini sangat patut diapresiasi karena mereka mampu menghadirkan panelis-panelis terbaik yang ada di Sulawesi Selatan. 

    Selain itu, Ketua panitia pun juga memberikan tanggapan mengenai pemilihan tema Stunting sangat tepat untuk diperbincangkan. Pasalnya kasus stunting di Kabupaten Gowa masih tinggi dan kini sudah menduduki posisi ke enam berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). 

    “Saya rasa stunting memang perlu sekali untuk dibahas dan memang sesuai dengan keadaan kita di Kabupaten Gowa yang darurat kasus stunting. Seperti juga tadi dijelaskan narasumber bahwa dalam data SSGI Kabupaten Gowa di posisi 6, maka perlu kita diskusikan bersama untuk memikirkan solusi terbaik dalam menurunkan prevalensi Stunting, ” ucap Ridwan. 

    Dan juga tanggapan lain yang di sampaikan oleh Kepala Departemen Penalaran dan Keilmuan mengenai tupoksi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang memang harus peka terhadap permasalahan kesehatan saat ini. 

    “Memang kita sebagai mahasiswa Kesmas sebenarnya harus perduli dengan masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat, oleh karena itu kami dari departemen penalaran dan keilmuan akan menjadi wadah untuk memperbincangkan masalah kesehatan yang update untuk di bahas, ” tutup Murni. 

    Reporter : Rindi Dwi Cantika

    HMJ Kesehatan Stunting UIN Alauddin Makassar
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Tinjau Pelaksanaan TMMD, Pangdam Hasanuddin...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Revolusi Penulisan Rilis Berita dengan Bantuan Artificial Intelligence (AI)
    Karakter Sederhana dan Dekat Masyarakat, Dokter Ulfah-MHG Semakin Diperhitungkan di Pilkada Barru
    Bupati Barru: Guru Adalah Teladan, Teladan Terbaik adalah Rasulullah SAW
    Bupati Barru Resmikan Masjid Baburrahman dan Hadiri Peringatan Maulid Nabi di Dusun Pising

    Ikuti Kami