Meski Krisis Ekonomi, Wapres RI Ma'ruf Amin: Sulsel Tumbuh Impresif

MAKASSAR - Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin mengakui, bahwa ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan bisa survive di tengah krisis ekonomi.

Baca juga: Plt Gubernur Sulsel Gaet Investasi 16,60 Triliun Rupiah Selama 2021

Hal itu diungkapkan oleh Wapres RI saat menghadiri Silaturahmi Sivitas Akademika UMI dan melaunching Z-Mart UMI Baznas Sulsel, di Gedung Auditorium Al Jibra Kampus 2 UMI, Makassar, Sabtu 3 Desember 2022. 

"Pengalaman dari rentetan krisis ekonomi terdahulu, ekonomi Sulawesi Selatan justru tumbuh impresif. Tepat ekonomi global bergejolak, di saat pandemi pun demikian. Kinerja perekonomian Sulsel lebih baik dibandingkan rata-rata nasional, yakni tumbuh 4, 65 persen pada tahun 2021, " ungkapnya.

Baca juga: Pantau Bahan Pokok di Pasar, Gubernur Sulsel Ajak Warga Dukung Ekonomi Kecil

Menurutnya, Sulsel memiliki potensi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah Nasional dari kawasan Timur Indonesia,  

"Sulsel sebagai sentra pertanian, perikanan, dan perdagangan, " ungkapnya.

Baca juga: Cek Bahan Pokok, Jokowi: Harga-Harga Masih dalam Posisi Baik

Ia pun mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang bisa meningkatkan hasil pertanian, yakni produksi padi di Sulsel akan mengalami kenaikan menjadi 5.341.021 ton untuk akhir 2022 ini, atau naik 250.384 ton jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

 "Saya sudah dikasih tahu oleh pak gubernur bahwa tahun ini pertaniannya meningkat 250 ribu ton, " ujarnya.

Baca juga: Awali Tahun 2022, Pertamina Hulu Rokan Tajak Tiga Sumur

Wapres juga mengungkapkan alasan menguatnya ekonomi Indonesia. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat. Indeks manufaktur ekspansif, ekspor terus tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.

"kita bersyukur, dukungan fundamental ekonomi yang kuat, serta pilihan kebijakan yang tepat, mampu membawa perekonomian Indonesia tumbuh 5, 72 persen pada triwulan ketiga tahun 2022 ini, ” ungkapnya.(***)

Baca juga: Ekspor Batu Bara Dilarang, Ini Yang Bakal Terjadi Bagi 10 Juta Pelanggan PT.PLN